Sel adalah unit struktural dan fungsional dari suatu organisme. Itu artinya sel merupakan penyusun utama sekaligus unit terkecil yang menjalankan aktivitas kehidupan dari suatu organisme. Meskipun ukurannya sangat kecil namun setiap sel dalam tubuh memiliki tugas yang spesifik demi keberlangsungan hidup suatu organisme. Ada dua jenis struktur sel yang ada di muka bumi ini. Struktur sel prokariotik dan sel eukariotik, kita akan membahas struktur dan karakteristik sel prokariotik pada bagian ini.
Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki nukleus (inti sel yang terbungkus membran). Dalam beberapa literatur prokariotik juga didefiniskan sebagai sel yang tidak memiliki organel yang terbungkus membran. Sel prokariotik merupakan sel penyusun beberapa jenis organisme, yaitu semua jenis organisme bersel satu, domain Archaea dan domain Bacteria.
Ada sedikitnya 6 struktur penyusun sel prokariotik yaitu membran plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi genetik (DNA dan RNA). [1] Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel dan flagela. [2]
1. Membran plasma
Membran plasma adalah membran biologis yang memisahkan bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran plasma tersusun oleh fosfolipid (phospholipid) dan protein. Pada sel prokariotik tertentu, dapat ditemukan lebih dari dua membran plasma. Ruang dari satu membran ke membran yang lain dikenal dengan nama periplasma (periplasm).
Membran plasma merupakan bagian yang bertanggung jawab mengontrol zat organik dan ion untuk dapat keluar dan masuk sel. Dengan kata lain, membran plasma bertugas melindungi sel dengan cara menyaring dan mengatur lalu lintas ion dari dalam maupun dari luar tubuh sel.
Pada literatur lama, membran plasma pada beberapa jenis bakteri akan membentuk mesosom. Mesosom merupakan bagian membran plasma yang melekuk ke dalam, yang berfungsi sebagai respirasi seluler, membantu proses oksidasi, dan penghasilan energi. Tetapi, mesosom kemudian dikenali sebagai artefak (sesuatu yang diamati dalam penyelidikan ilmiah atau percobaan yang tidak terdapat secara alami, tetapi terjadi sebagai akibat dari prosedur dalam mempersiapkan atau menginvestigasi) pada akhir 1970-an. Mesosom kemudian tidak lagi dianggap sebagai bagian dari struktur normal sel prokariotik. [5]
2. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian berbentuk cairan yang ada di dalam membran plasma. Bagian ini tersusun oleh air, protein, lipid, mineral, serta enzim-enzim. Di dalam sitoplasma terjadi metabolisme sel berupa penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat yang kemudian digunakan sebagai energi bagi sel tersebut. Pada sel prokariotik, sitoplasma merupakan bagian terbesar dari sel, serta merupakan bagian yang kosong (tidak terisi organel-organel) sel.
3. Ribosom
Ribosom adalah bagian yang sangat kecil yang berfungsi untuk sintesis protein. Ribosom juga berfungsi untuk menerjemahkan pesan yang dikirim dari DNA.
4. Materi Genetik
Materi genetik pada sel prokariotik terbagi menjadi dua unit besar, yaitu DNA (asam deoksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat). DNA tersusun oleh gula deoksiribosa, fosfat, serta basa nitrogen. DNA merupakan bagian yang membawa informasi genetik (pewarisan sifat) dari suatu organisme. DNA pada sel prokariotik dapat ditemukan tersebar di sitoplasma namun umumnya terlihat berkumpul pada satu area yang dinamakan nucleoid.
Beberapa dari DNA akan bertranskripsi menjadi RNA. RNA bertugas membawa kode genetik pesanan DNA yang kemudian dalam proses sintesis protein akan ditranskripsikan menjadi urutan asam amino. [3]
5. Dinding sel
Dinding sel adalah bagian terluar dari sel yang memiliki fungsi memberi bentuk pada suatu sel. Komponen struktur dinding sel pada prokariotik sebagian besar adalah peptidoglikan yang merupakan molekul kompleks. Peptidoglikan tersusun dari N-acetylglucosamine (NAG) dan N-acetylmuramic acid (NAM) yang dihubungkan oleh peptida pendek. [4] Ini adalah ciri khas yang membedakan dinding sel ini dengan organisme lain. Pada beberapa bagian di dinding sel, terdapat pori-pori kecil yang menghubungkan dunia luar dengan membran plasma. Pori-pori ini berfungsi sebagai jalan keluar masuknya ion dan molekul sebelum disaring oleh membran plasma.
6. Flagela
Flagela adalah tonjolan panjang seperti cambuk yang membantu dalam gerak selular, tetapi juga sering memiliki fungsi sebagai organel sensorik, yang sensitif terhadap bahan kimia dan suhu di luar sel.
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2015, https://www.tentorku.com/struktur-dan-karakteristik-sel-prokariotik/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.