Sejarah penemuan sel tidak bisa dilepaskan dari sumbangsih seorang pria berkebangsaan Belanda bernama Zacharias Janssen. Pada akhir abad ke 16, Janssen dengan dibantu oleh ayahnya berhasil membuat sebuah mikroskop sederhana. Mikroskop sederhana milik Jansen merupakan sebuah mikroskop berupa tabung yang dilengkapi dua lensa cembung di masing-masing ujungnya. [1]
Berdasarkan temuan Janssen serta melalui proses modifikasi yang dilakukan beberapa ilmuwan terkait mikroskop, maka dimulailah penelitian mengenai benda-benda kecil yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang. Salah satunya sel. Berikut beberapa ilmuwan yang ikut andil dalam penemuan sel.
1. Robert Hooke
Hooke (1635-1703) merupakan orang pertama yang mengutarakan istilah sel. Sel berasal dari bahasa latin cella (tunggal) atau cellulae (jamak) yang memiliki arti ruangan kecil. Hooke memilih istilah ini setelah melakukan pengamatan pada sayatan gabus tutup botol (Quercus suber). [2]
Dari hasil pengamatannya dengan menggunakan mikroskop, Hooke menemukan adanya ruang-ruang kosong penyusun gabus tersebut. Ruang kecil ini kemudian disebut sebagai sel.
Hooke viewed a thin cutting of cork and discovered empty spaces contained by walls which he termed cells. [4]
Temuan sel oleh Hooke dipublikasikan dalam sebuah buku berjudul Micrographia ditahun 1665. Saat itu sel yang diamati oleh Hooke merupakan sel mati (gabus tutup botol), sehingga Hooke belum bisa mengungkapkan apa fungsi dan bagaimana struktur pasti sel-sel tersebut. Selain itu, gabus yang diteliti Hooke merupakan sel mati sehingga tidak memiliki isi sel. Hal inilah yang memicu para ilmuwan untuk mengembangkan teori sel Hooke.
2. Antonie van Leeuwenhoek
Antonie merupakan orang pertama yang mengamati mikroorganisme bersel tunggal (uniseluler), seperti Bacteria dan Protozoa. Pria berkebangsaan Belanda ini berhasil memodifikasi mikroskop hingga pembesaran 275 kali. Selain itu, Antonie juga berhasil membuat mikroskop berlensa satu yang kemudian digunakannya untuk meneliti air rendaman jerami. Dalam rendaman jerami tersebut, Antonie menemukan benda yang bergerak di dalam air.
Mikroorganisme ini kemudian dinamai Bacteria. Dengan temuannya, maka Antonie berhasil menjadi orang pertama yang meneliti sel hidup. [5]
Selanjutnya beberapa penelitian berhasil mengembangkan temuan tentang unsur penyusun sel, diantaranya:
- Robert Brown, di tahun 1833, Brown berhasil menemukan nucleus atau inti sel. Temuan ini diperolehnya setelah meneliti sayatan epidermis sebuah anggrek. [6]
- Félix Dujardin, pada tahun 1853, berhasil menemukan cairan hidup (sarcode) yang berada pada suatu lumen. [7]
- Jan Evangelista Purkyně, merupakan orang pertama yang mengemukakan bahwa isi sel adalah protoplasma, yaitu bagian terpenting suatu sel untuk dapat melangsungkan kehidupan. [8]
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2015, https://www.tentorku.com/sejarah-penemuan-sel/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.