Myriapoda: Lipan (Chilopoda) dan Kaki Seribu (Diplopoda)

Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani "muríos" yang berarti "sepuluh ribu," dan "podos" yang berarti "kaki." Hal ini untuk menegaskan bahwa kelompok ini merupakan kelompok hewan yang berkaki banyak (bukan berarti jumlah kakinya benar-benar mencapai sepuluh ribu). [1] Lain dengan Arachnida yang merupakan kelompok Keliserata, Myriapoda termasuk ke dalam kelompok Mandibulata, yaitu merupakan kelompok Arthropoda yang memiliki rahang bawah (mandibula). [2] Contoh hewan ini diantaranya adalah lipan (en: centipede) dan kaki seribu (en: millipede).

Karakteristik Myriapoda

Ciri-ciri umum Myriapoda tentunya adalah jumlah kaki yang banyak dan semuanya hidup di darat. Selain itu hewan ini juga memiliki sepasang antena dan organ tambahan di mulut, yaitu sepasang rahang bawah (mandibula) yang digunakan untuk menggigit, memotong, atau memegang makanan; dan satu atau dua pasang rahang atas (maksila) yang digunakan untuk memanipulasi makanan.

Karakteristik Myriapoda yang lain adalah bernafas dengan trakea, mengeluarkan zat sisa menggunakan tubulus Malphigi, dan berkembang biak dengan generatif (seksual). [1]

FAQ: Apa manfaat Myriapoda
Di daerah China, lipan dikonsumsi dengan cara digoreng atau dijadikan sate. Masakan ini sering dijumpai di kios pasar di Beijing. Di China maupun daerah lain seperti Laos, Thailand, dan Kamboja, kelabang berukuran besar disimpan dalam minuman dan diminum sebagai obat. Sedangkan kaki seribu tidak terlalu memberi dampak yang signifikan bagi manusia. Kendati bermanfaat bagi lingkungan dengan menyuburkan tanah, tetapi pengaruhnya masih tidak sebanding dengan cacing ataupun serangga.

Klasifikasi Subfilum Myriapoda

Subfilum Myriapoda terbagi ke dalam empat kelas, yaitu: [3]

  • Kelas Chilopoda, adalah golongan lipan.
  • Kelas Diplopoda, adalah golongan kaki seribu.
  • Kelas Symphyla, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil.
  • Kelas Pauropoda, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil.

Umumnya, klasifikasi pada buku-buku pelajaran hanya membahas dua kelas utama, yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Hal ini disebabkan karena kelas Symphyla dan Pauropoda adalah kelas yang kecil. Oleh karena itu, pada bahasan ini hanya akan dibahas dua kelas utama tersebut.

Lipan (Kelas Chilopoda)

Kelas Chilopoda terdiri dari lima ordo dari golongan predator beracun, sangat aktif, dan beradaptasi untuk memburu dan menangkap mangsa hidup. Tidak ada Chilopoda yang merupakan hewan akuatik, semuanya hanya dapat hidup di darat. [3]

Karakteristik lipan adalah bagian kepalanya memiliki sepasang antena, sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Anggota badan yang paling depan (segmen badan pertama) memiliki sepasang cakar beracun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa dan pertahanan diri. [4][5][6] Tusukan cakar ini rasanya sangat menyakitkan, dan menyebabkan bengkak, menggigil, dan demam pada manusia. Akan tetapi, sangat jarang dapat mematikan manusia (kecuali apabila alergi). Segmen-segmen badan berikutnya memiliki sepasang kaki jalan. Walaupun nama "Centipede" berarti "kaki seratus," namun tidak ada lipan yang memiliki jumlah kaki genap 100, mereka memiliki jumlah kaki bervariasi antara 30 sampai 354 buah. [7]

Berikut ini adalah contoh-contoh lipan:

lithobius-forficatus
Lipan batu (Lithobius forficatus) | Gambar oleh Palica adalah berlisensi CC-BY-SA-3.0
scutigera-coleoptrata
Lipan rumah (Scutigera coleoptrata) | Gambar oleh Bruce Marlin adalah berlisensi CC-BY-3.0

Kaki Seribu (Kelas Diplopoda)

Kata "Diplopoda" berasal dari kata "diplous" yang berarti "ganda," dan "podos" yang berarti "kaki." Hal ini mengacu pada dua pasang jumlah kaki pada tiap segmen tubuhnya. Kelas Myriapoda terbesar ini sangat beraneka ragam dan terdiri dari 16 ordo. [8] Sebagian besar kaki seribu adalah detritivora, dan membentuk humus dari sisa-sisa tumbuhan. Mereka adalah ada di berbagai ekosistem darat, juga ada pada habitat di dalam tanah. Hewan ini bukan organisme akuatik, walaupun ada spesies yang dapat bertahan hidup berbulan-bulan di dalam air. [4][5][6]

Meskipun nama "Millipede" berarti "kaki seribu," namun tidak ada yang mencapai angka tersebut. Rekor kaki paling banyak berjumlah 750 dari spesies Illacme plenipes. [8] Jumlah kaki yang sangat banyak tersebut disebabkan karena setiap segmen tubuhnya memiliki dua pasang kaki. Satu segmen tubuh tersebut sebenarnya adalah dua segmen yang tergabung menjadi satu, inilah yang menjadi ciri-ciri utama hewan ini. Lain halnya dengan lipan, kaki pada Diplopoda terletak di bagian bawah tubuh.

Karakteristik kaki seribu yang lain adalah pada kepalanya terdapat sepasang antena, bintik mata, mandibula, dan gnathochilarium. Gnathochilarium yang disebut juga "bibir rahang" ini terbentuk dari sepasang maksila. Setelah kepala terdapat segmen tanpa kaki, tiga buah segmen dengan sepasang kaki, dan kemudian barulah segmen dengan dua pasang kaki pada tiap segmennya. Kaki seribu tidak memiliki cakar berbisa, namun mereka melindungi diri dengan kulitnya yang tebal dan mensekresikan racun. Hal ini membuat predator enggan memangsa hewan beracun ini. [3]

Berikut ini adalah contoh-contoh kaki seribu:

asiomorpha-coarctata
Kaki seribu Asia (Orthomorpha coarctata) | Gambar oleh Obsidian Soul adalah berlisensi CC-BY-SA-3.0
tachypodoiulus-niger
Kaki seribu hitam (Tachypodoiulus niger) | Gambar oleh Stemonitis adalah berlisensi CC-BY-2.5

Perbedaan Lipan (Chilopoda) dan Kaki Seribu (Diplopoda)

Perbedaan Lipan dan Kaki Seribu

SIFATCHILOPODADIPLOPODA
KakiSepasang pada tiap segmen tubuh; kaki terletak pada samping tubuhDua pasang pada hampir semua segmen tubuh; kaki terletak pada bagian bawah tubuh
GerakGeraknya cepat; secara umum beradaptasi untuk berlari memburu mangsaGeraknya lambat; secara umum beradaptasi untuk menggali lubang
MakananKarnivora dengan menggunakan cakar beracunSebagian besar detritivora (tanpa cakar beracun)
SpirakelPada samping atau bagian atas tubuhPada bagian bawah tubuh
Lubang ReproduksiSegmen tubuh terakhirSegmen tubuh ketiga
Cara ReproduksiMenggunakan spermatofor (paket sperma) yang diambil betinaMenggunakan gonopoda untuk memasukan spermatofor ke tubuh betina.
kaki-seribu-dan-lipan
Kaki seribu dan lipan | Gambar oleh Animalparty adalah berlisensi CC-BY-SA-4.0
Referensi
  1. Wikipedia contributors, “Myriapoda,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Myriapoda&oldid=715250587 (diakses 25 April 2016).
  2. Wikipedia contributors, “Mandibulata,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Mandibulata&oldid=713919259 (diakses 25 April 2016).
  3. Geoffroy, J.-J., 2015, “Subphylum Myriapoda, Class Diplopoda,” Thorp and Covich’s Freshwater Invertebrates: Ecology and General Biology, 4th ed., Academic Press.
  4. Mader, S. S., 2009, “28.4 Quantity Among the Ecdysozoans,” Biology, 10th edition, McGraw-Hill, New York, NY.
  5. Raven et al., 2011, “34.5 Phylum Arthropoda: The Arthropods,” Biology, 9th edition, McGraw-Hill, New York, NY.
  6. Reece et al., 2014, “33.4 Ecdysozoans are the most species-rich animal group,” Campbell Biology, 10th edition, Pearson Education, Inc., U.S.
  7. Wikipedia contributors, “Centipede,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Centipede&oldid=716817816 (diakses 25 April 2016).
  8. Wikipedia contributors, “Millipede,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Millipede&oldid=716722639 (diakses 25 April 2016).

Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2016, https://www.tentorku.com/karakteristik-myriapoda-chilopoda-diplopoda/ (diakses pada 21 Nov 2024).

Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.

Avatar photo
Tentorku

Penerbit Tentorku adalah penerbit artikel pendidikan online berkualitas. Tentorku percaya bahwa setelah proyek perpustakaan online ini selesai, Indonesia akan menjadi jauh lebih pintar! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta Tentorku, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 125