Kata Myriapoda berasal dari bahasa Yunani "muríos" yang berarti "sepuluh ribu," dan "podos" yang berarti "kaki." Hal ini untuk menegaskan bahwa kelompok ini merupakan kelompok hewan yang berkaki banyak (bukan berarti jumlah kakinya benar-benar mencapai sepuluh ribu). [1] Lain dengan Arachnida yang merupakan kelompok Keliserata, Myriapoda termasuk ke dalam kelompok Mandibulata, yaitu merupakan kelompok Arthropoda yang memiliki rahang bawah (mandibula). [2] Contoh hewan ini diantaranya adalah lipan (en: centipede) dan kaki seribu (en: millipede).
Daftar isi
Pelajaran ini membahas (1) ciri-ciri/karakteristik umum Myriapoda; (2) Klasifikasi Subfilum Myriapoda; (3) Lipan (Kelas Chilopoda); (4) Kaki Seribu (Kelas Diplopoda); serta (5) perbedaan lipan dan kaki seribu.
Karakteristik Myriapoda
Ciri-ciri umum Myriapoda tentunya adalah jumlah kaki yang banyak dan semuanya hidup di darat. Selain itu hewan ini juga memiliki sepasang antena dan organ tambahan di mulut, yaitu sepasang rahang bawah (mandibula) yang digunakan untuk menggigit, memotong, atau memegang makanan; dan satu atau dua pasang rahang atas (maksila) yang digunakan untuk memanipulasi makanan.
Karakteristik Myriapoda yang lain adalah bernafas dengan trakea, mengeluarkan zat sisa menggunakan tubulus Malphigi, dan berkembang biak dengan generatif (seksual). [1]
Klasifikasi Subfilum Myriapoda
Subfilum Myriapoda terbagi ke dalam empat kelas, yaitu: [3]
- Kelas Chilopoda, adalah golongan lipan.
- Kelas Diplopoda, adalah golongan kaki seribu.
- Kelas Symphyla, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil.
- Kelas Pauropoda, adalah kelompok Myriapoda berukuran kecil.
Umumnya, klasifikasi pada buku-buku pelajaran hanya membahas dua kelas utama, yaitu Chilopoda dan Diplopoda. Hal ini disebabkan karena kelas Symphyla dan Pauropoda adalah kelas yang kecil. Oleh karena itu, pada bahasan ini hanya akan dibahas dua kelas utama tersebut.
Lipan (Kelas Chilopoda)
Kelas Chilopoda terdiri dari lima ordo dari golongan predator beracun, sangat aktif, dan beradaptasi untuk memburu dan menangkap mangsa hidup. Tidak ada Chilopoda yang merupakan hewan akuatik, semuanya hanya dapat hidup di darat. [3]
Karakteristik lipan adalah bagian kepalanya memiliki sepasang antena, sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Anggota badan yang paling depan (segmen badan pertama) memiliki sepasang cakar beracun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa dan pertahanan diri. [4][5][6] Tusukan cakar ini rasanya sangat menyakitkan, dan menyebabkan bengkak, menggigil, dan demam pada manusia. Akan tetapi, sangat jarang dapat mematikan manusia (kecuali apabila alergi). Segmen-segmen badan berikutnya memiliki sepasang kaki jalan. Walaupun nama "Centipede" berarti "kaki seratus," namun tidak ada lipan yang memiliki jumlah kaki genap 100, mereka memiliki jumlah kaki bervariasi antara 30 sampai 354 buah. [7]
Berikut ini adalah contoh-contoh lipan:
Kaki Seribu (Kelas Diplopoda)
Kata "Diplopoda" berasal dari kata "diplous" yang berarti "ganda," dan "podos" yang berarti "kaki." Hal ini mengacu pada dua pasang jumlah kaki pada tiap segmen tubuhnya. Kelas Myriapoda terbesar ini sangat beraneka ragam dan terdiri dari 16 ordo. [8] Sebagian besar kaki seribu adalah detritivora, dan membentuk humus dari sisa-sisa tumbuhan. Mereka adalah ada di berbagai ekosistem darat, juga ada pada habitat di dalam tanah. Hewan ini bukan organisme akuatik, walaupun ada spesies yang dapat bertahan hidup berbulan-bulan di dalam air. [4][5][6]
Meskipun nama "Millipede" berarti "kaki seribu," namun tidak ada yang mencapai angka tersebut. Rekor kaki paling banyak berjumlah 750 dari spesies Illacme plenipes. [8] Jumlah kaki yang sangat banyak tersebut disebabkan karena setiap segmen tubuhnya memiliki dua pasang kaki. Satu segmen tubuh tersebut sebenarnya adalah dua segmen yang tergabung menjadi satu, inilah yang menjadi ciri-ciri utama hewan ini. Lain halnya dengan lipan, kaki pada Diplopoda terletak di bagian bawah tubuh.
Karakteristik kaki seribu yang lain adalah pada kepalanya terdapat sepasang antena, bintik mata, mandibula, dan gnathochilarium. Gnathochilarium yang disebut juga "bibir rahang" ini terbentuk dari sepasang maksila. Setelah kepala terdapat segmen tanpa kaki, tiga buah segmen dengan sepasang kaki, dan kemudian barulah segmen dengan dua pasang kaki pada tiap segmennya. Kaki seribu tidak memiliki cakar berbisa, namun mereka melindungi diri dengan kulitnya yang tebal dan mensekresikan racun. Hal ini membuat predator enggan memangsa hewan beracun ini. [3]
Berikut ini adalah contoh-contoh kaki seribu:
Perbedaan Lipan (Chilopoda) dan Kaki Seribu (Diplopoda)
Perbedaan Lipan dan Kaki Seribu
SIFAT | CHILOPODA | DIPLOPODA |
---|---|---|
Kaki | Sepasang pada tiap segmen tubuh; kaki terletak pada samping tubuh | Dua pasang pada hampir semua segmen tubuh; kaki terletak pada bagian bawah tubuh |
Gerak | Geraknya cepat; secara umum beradaptasi untuk berlari memburu mangsa | Geraknya lambat; secara umum beradaptasi untuk menggali lubang |
Makanan | Karnivora dengan menggunakan cakar beracun | Sebagian besar detritivora (tanpa cakar beracun) |
Spirakel | Pada samping atau bagian atas tubuh | Pada bagian bawah tubuh |
Lubang Reproduksi | Segmen tubuh terakhir | Segmen tubuh ketiga |
Cara Reproduksi | Menggunakan spermatofor (paket sperma) yang diambil betina | Menggunakan gonopoda untuk memasukan spermatofor ke tubuh betina. |
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2016, https://www.tentorku.com/karakteristik-myriapoda-chilopoda-diplopoda/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.