Karakteristik dan Klasifikasi Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

Apa yang dimaksud dengan Pelecypoda? Pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibranchiata, adalah kelas terbesar kedua dari filum Mollusca. Kelompok hewan lunak yang termasuk dalam kelas ini antara lain adalah kerang, tiram, dan kijing (remis). Jumlah spesies dari kelas ini sekitar 9.200-10.000 dan semuanya merupakan organisme air (akuatik). Sebagian besar hewan ini hidup di air laut, dan sebagian kecil lainnya hidup di air tawar. [1][2]

FAQ: Mengapa Pelecypoda disebut Bivalvia atau Lamellibranchiata?
Hewan pada kelompok ini disebut dengan Pelecypoda, yang berarti “kaki kapak” karena memiliki kaki yang pipih dan berbentuk seperti kapak. Disebut juga Bivalvia, yang berarti “dua daun pintu” karena memiliki sepasang cangkang yang bisa terbuka dan tertutup (berengsel). Kemudian dijuluki Lamellibranchiata karena memiliki insang yang berlapis-lapis (ctenidia). Saat ini nama yang umumnya digunakan adalah Bivalvia, nama yang lain seperti Pelecypoda dan Lamellibranchiata hanyalah nama yang populer pada beberapa abad lalu.

Karakteristik Pelecypoda (Bivalvia)

Karakteristik utama dari hewan pada kelas Pelecypoda adalah memiliki sepasang cangkang yang berengsel. Terdapat otot aduktor (en: adductor) yang sangat kuat untuk menutup rapat cangkang ini, sehingga dapat melindungi tubuh lunak mereka. Cangkang ini memiliki bentuk simetri bilateral dengan ligamen engsel berada pada bagian tengahnya (bidang sagital). Untuk membedakan bagian anterior dan posterior, kita dapat melihat adanya tonjolan pada cangkang yang disebut dengan umbo. Kaki pada Bivalvia tidak selalu nampak, kaki ini akan seperti lidah yang terjulur ketika kerang hendak mengubur dirinya di dalam pasir.

Ciri-ciri yang lain adalah tidak memiliki kepala dan tidak memiliki radula. Mereka makan dengan menyaring partikel makanan menggunakan ctenidium, yaitu insang berlapis-lapis yang digunakan untuk menyaring makanan dan bernafas. Pada bagian posterior, terdapat saluran yang untuk keluar masuk air yang disebut sifon (en: siphon). Air masuk melalui sifon arus masuk (en: incurrent ) yang membawa partikel makanan dan oksigen, kemudian air keluar melalui sifon arus keluar (en: excurrent ) yang membawa zat-zat sisa metabolisme. [2][3]

Sistem saraf terdiri dari tiga pasang ganglion, yaitu: [4]

  • Ganglion anterior, dekat lambung.
  • Ganglion posterior, dekat otot aduktor posterior.
  • Ganglion pedal, dekat kaki.

Anatomi Bivalvia

anatomi-bivalvia
Anatomi Bivalvia | Photo by Kim Lindgren is licensed under CC-BY-SA-3.0

Berikut ini adalah keterangan anatomi Bivalvia: [1]

  1. Aduktor posterior
  2. Aduktor anterior
  3. Insang bagian luar
  4. Insang bagian dalam
  5. Sifon arus keluar
  6. Sifon arus masuk
  7. Kaki
  8. Gigi (struktur bergerigi pada cangkang)
  9. Ligamen engsel
  10. Mantel
  11. Umbo

Susunan Cangkang Bivalvia

Cangkang hewan pada kelas Bivalvia memiliki tiga lapisan utama yang disekresikan oleh mantel, yaitu:

  • Ostrakum (en: ostracum): merupakan lapisan berkapur yang ada di bagian tengah. Lapisan ini biasanya terbuat dari kalsium karbonat.
  • Periostrakum (en: periostracum): merupakan lapisan terluar yang tahan terhadap goresan, dan memberikan warna pada cangkang.
  • Lapisan nakreas atau lapisan mutiara (en: mother of pearl): merupakan lapisan dalam bertekstur halus yang bersentuhan dengan tubuh kerang.
FAQ: Bagaimana terbentuknya mutiara pada Bivalvia?
Mutiara terbentuk di dalam cangkang tiram tertentu (misalnya genus Pinctada) sebagai mekanisme pertahanan diri dari iritasi. Bivalvia hidup dengan menyaring partikel makanan, sehingga kadang partikel makanan ataupun parasit tertentu dapat berada pada tempat yang mengganggu kerang tersebut. Pada saat itu, respon kekebalan tubuh tiram mengaktifkan mantel untuk membungkus partikel penganggu dengan zat kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral aragonit, atau campuran aragonit ditambah kalsit, yang diikat oleh konsiolin (en: conchiolin). Kombinasi ini disebut dengan nakre (en: nacre), yang merupakan struktur pembentuk lapisan nakreas pada cangkang. Kerang terus menerus membungkus partikel penganggu dalam waktu yang lama, lapisan demi lapisan, yang akhirnya terbentuklah mutiara. Kadang kita percaya bahwa zat pengganggu itu adalah butiran pasir, akan tetapi hal itu jarang terjadi. Biasanya zat pengganggu itu adalah zat organik atau parasit. [5]

Reproduksi Bivalvia

Jenis kelamin hewan pada kelas Bivalvia biasanya terpisah antara jantan dan betina, akan tetapi ada juga yang hermafrodit. Gonad terletak di dekat sistem pencernaan, kemudian sel sperma dan sel telur dilepaskan melalui sifon arus keluar. Fertilisasi biasanya terjadi secara eksternal, dan telur yang berembrio akan menetas menjadi larva trokofor, yang kemudian berkembang menjadi larva veliger. Nantinya larva ini akan bermetamorfosis menjadi hewan dewasa.

Pada kijing air tawar (misalnya ordo Unionoida), pembuahan terjadi secara internal. Sel sperma masuk ke dalam sifon arus masuk dan membuahi sel telur di dalam tubuh kijing betina. Telur yang telah dibuahi ini kemudian menetas menjadi larva, larva keluar ke air, lalu menempel sebagai parasit pada insang ikan. Setelah beberapa minggu, larva-larva tersebut terlepas dan mengalami metamorfosis. Kijing muda ini lalu menempel pada substrat dan berkembang menjadi dewasa. [1][4]

Klasifikasi Kelas Pelecypoda (Bivalvia)

Klasifikasi kelas Bivalvia terus berubah dan belum ada konsensus antara para ahli. Saat ini World Register of Marine Species (WoRMS) mengakui adanya empat subkelas, yaitu: [6]

  • Subkelas Heterodonta
  • Subkelas Palaeoheterodonta
  • Subkelas Protobranchia
  • Subkelas Pteriomorphia
cerastoderma-edule
Cerastoderma edule | Photo by Féron Benjamin is licensed under CC-BY-SA-2.0

Contoh-Contoh Pelecypoda (Bivalvia)

Beberapa Contoh Pelecypoda Populer

NAMA INDONESIANAMA LATINSUBKELAS
Kerang lautCerastoderma eduleHeterodonta
Kijing air tawarPilsbryoconcha exilisPalaeoheterodonta
Kerang darahTegillarca granosaPteriomorphia
Kerang hijauPerna viridisPteriomorphia
Tiram pasifikCrassostrea gigasPteriomorphia
Tiram mutiaragenus PinctadaPteriomorphia
Referensi
  1. Wikipedia contributors, “Bivalvia,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Bivalvia&oldid=704006910 (accessed February 17, 2016).
  2. Raven et al., 2011, “34.1 Phylum Mollusca: The Mollusks,” Biology, 9th edition, McGraw-Hill, New York, NY.
  3. Reese et al., 2014, “33.3 Lophotrochozoans, a clade identified by molecular data, have the widest range of animal body forms,” Campbell Biology, 10th edition, Pearson Education, Inc., U.S.
  4. Mader, S. S., 2009, “28.3 Variety Among the Lophotrochozoans,” Biology, 10th edition, McGraw-Hill, New York, NY.
  5. Wikipedia contributors, “Pearl,” Wikipedia, The Free Encyclopedia, https://en.wikipedia.org/w/index.php?title=Pearl&oldid=704381375 (accessed February 17, 2016).
  6. Gofas, S., 2015, “Bivalvia,” World Register of Marine Species, http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=105 (accessed February 17, 2016).

Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2016, https://www.tentorku.com/karakteristik-dan-klasifikasi-kelas-pelecypoda-bivalvia/ (diakses pada 21 Nov 2024).

Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.

Avatar photo
Tentorku

Penerbit Tentorku adalah penerbit artikel pendidikan online berkualitas. Tentorku percaya bahwa setelah proyek perpustakaan online ini selesai, Indonesia akan menjadi jauh lebih pintar! Semua konten tulisan, gambar, dan video pada situs ini adalah hak cipta Tentorku, kecuali dinyatakan khusus secara tertulis. Hak cipta dilindungi oleh DMCA dan hukum yang berlaku di Indonesia.

Articles: 125