Secara sederhana, klasifikasi adalah mengelompokkan makhluk hidup ke dalam kelas-kelas. Usaha klasifikasi makhluk hidup telah dilakukan sejak dahulu kala, Aristotélēs (384-322 BCE) misalnya, membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu hewan dan tumbuhan. Tetapi sebenarnya apa dasar klasifikasi makhluk hidup yang dapat digunakan?
Daftar isi
Bab ini membahas dasar klasifikasi makhluk hidup berdasarkan: (1) persamaan morfologi; (2) persamaan anatomi; (3) persamaan fisiologi; (4) persamaan biokimia; dan (5) dasar klasifikasi modern.
Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Morfologi
Kata morfologi (morphology) berasal dari Yunani Kuno μορφή/morphé yang berarti "bentuk," dan λόγος/lógos yang berarti "studi/penelitian." Apabila kita menggunakan persamaan morfologi, berarti kita akan mempelajari ciri morfologi luar (bentuk, struktur, warna, pola, dan ukuran) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan tersebut. [1] Pada tumbuhan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:
- Bentuk daun
- Tulang daun
- Bentuk bunga
- Jumlah bagian bunga
- Bentuk keping biji
- Bentuk buah
- Bentuk pohon, dll.
Pada hewan, ciri morfologi yang dapat digunakan antara lain:
- Ruas tubuh
- Bentuk alat gerak
- Jumlah kaki
- Bentuk paruh (pada burung)
- Bentuk sayap (pada serangga), dll.
Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Anatomi
Kata anatomi (anatomy) berasal dari Yunani ἀνατέμνω/anatemnō yang berarti "aku potong ke atas/potong hingga terbuka" dari kata ἀνά/ana yang berarti "ke atas", dan τέμνω/temnō yang berarti "aku potong." Nah ketika kita lihat di film ada adegan memotong katak dalam praktikum biologi, mereka sebenarnya sedang mempelajari anatomi. Apabila kita menggunakan persamaan anatomi, berarti kita akan menggunakan persamaan ciri-ciri di dalam tubuh makhluk hidup untuk mengelompokkan makhluk hidup tersebut. [2] Pada tumbuhan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:
- Ada tidaknya kambium
- Ada tidaknya xilem dan floem
- Letak xylem dan floem (menyebar atau mengelompok), dll.
Pada hewan, ciri anatomi yang dapat digunakan antara lain:
- Ada tidaknya tulang belakang
- Ada tidaknya organ tertentu (paru-paru, insang), dll.
Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Fisiologi
Kata fisiologi (physiology) berasal dari Yunani Kuno φύσις/physis yang berarti "sifat dasar" dan -λογία/-logia yang berarti "penelitian tentang." Apabila kita menggunakan persamaan fisiologi, berarti kita akan mempelajari sifat/fungsi dasar (sistem organ, organ, sel) makhluk hidup dan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan tersebut. [3] Pada hewan/tumbuhan, ciri fisiologi yang dapat digunakan antara lain:
- Proses pencernaan (mendapatkan makanan)
- Proses respirasi
- Proses transportasi, dll.
Klasifikasi Berdasarkan Persamaan Biokimia
Persamaan biokimia berkaitan dengan anatomi mikroskopik dan fisiologi molekuler. Apabila kita menggunakan persamaan biokimia, berarti kita akan mempelajari persamaan ciri-ciri/sifat makhluk hidup pada tingkat sel/molekul. Pada tumbuhan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:
- Pigmen warna
- Hormon tumbuhan, dll.
Pada hewan, ciri biokimia yang dapat digunakan antara lain:
- Asam nukleat (DNA atau RNA)
- Organel/membran organel sel
- Lapisan mesoderm
- Hormon hewan, dll.
Semua dasar klasifikasi yang sudah kita bahas bisa dikatakan adalah sistem klasik dalam klasifikasi, walaupun dasar persamaan biokimia sebenarnya sudah termasuk modern. Sistem klasifikasi modern lebih berdasarkan teori evolusi darwin, sehingga dalam mengelompokkan makhluk hidup, kita sebaiknya ikut mempertimbangkan asal usul (leluhur) makhluk hidup.
Dasar Klasifikasi Modern
Dengan munculnya teori Darwin, klasifikasi yang dapat secara umum diterima seharusnya mencerminkan prinsip Darwin tentang common descent (asal usul yang sama). Filogeni (phylogeny) adalah pohon kehidupan (tree of life) yang merupakan hirarki struktur dimana setiap bentuk kehidupan terkait dengan bentuk kehidupan yang lain. Filogeni bukan sebuah aktivitas (sesuatu yang kita upayakan), tetapi adalah fakta (sesuatu yang coba kita temukan). [4] Representasi pohon kehidupan ini menjadi populer dalam karya ilmiah, ketika dasar klasifikasi klasik tidak mempertimbangkan makhluk hidup yang sudah punah, klasifikasi modern menggunakan fosil-fosil yang ditemukan untuk mengelompokkan makhluk hidup sejak kehidupan pertama muncul.
Pengelompokkan ini akan berdasarkan matriks data molekuler, seperti urutan asam nukleat (DNA) dan struktur protein. Semakin besar tingkat kemiripan susunan urutan DNA suatu spesies, semakin dekat pula kekerabatan antar spesies tersebut. Misalnya, kekerabatan manusia dengan simpanse sangat dekat dibandingkan kekerabatan manusia dengan tikus, meskipun demikian kekerabatan manusia dengan tikus lebih dekat daripada kekerabatan manusia dengan ayam atau ikan.
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2015, https://www.tentorku.com/dasar-klasifikasi-makhluk-hidup/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.