Annelida berasal dari bahasa latin "anellus" yang berarti cincin kecil. Sebutan ini tidak lain karena karakteristik tubuh cacing ini mirip seperti susunan cincin-cincin kecil atau bersegmen-segmen. Oleh karena itu, filum Annelida sering disebut juga cacing bercincin atau cacing bersegmen. Hewan yang termasuk ke dalam filum ini diantaranya adalah cacing tanah, lintah, dan pacet. Filum ini secara tradisional dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan morfologi "rambut" atau seta (en: chaetae), yaitu: Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. [1]
Daftar isi
Bab ini membahas (1) ciri-ciri/karakteristik Annelida; (2) klasifikasi filum Annelida; dan (3) contoh-contoh Annelida.
Karakteristik Annelida
Ciri-ciri utama Annelida adalah tubuhnya yang bersegmen-segmen. Filum Annelida adalah satu-satunya kelompok Trokozoa yang bersegmen dan memiliki selom. Selom ini telah berkembang dengan sempurna dan berisi cairan yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik. Oleh karena itu, cacing ini termasuk ke dalam kelompok triploblastik selomata. Karakteristik segmentasi pada cacing bersegmen berbeda dengan segmentasi pada cacing pita. Segmentasi pada cacing bersegmen merupakan metamerisme (en: metamerism) atau metamerisme sejati, sedangkan pada cacing pita merupakan metamerisme palsu atau pseudometamerisme.
Perbedaan Metamerisme Sejati dan Pseudometamerisme
METAMERISME | PSEUDOMETAMERISME |
---|---|
Jumlah segmen secara umum tetap pada setiap spesies, atau segmen baru tidak bertambah setelah dewasa. | Jumlah segmen tidak tetap, atau segmen baru terus bertambah semasa hidup. |
Pertumbuhan terjadi dengan pemanjangan ukuran segmen yang sudah ada sebelumnya | Pertumbuhan terjadi dengan penambahan jumlah segmen baru. |
Semua segmen memiliki usia dan berada pada tahap perkembangan yang sama. | Segmen memiliki usia dan berada pada tahap perkembangan yang berbeda-beda. |
Annelida juga merupakan kelompok hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral, sehingga cacing ini termasuk dalam kelompok Bilateria. Pada perkembangan embrionya, mulut pada embrio cacing bersegmen terbentuk terlebih dahulu daripada anus, sehingga cacing ini termasuk dalam kelompok Protostomia. Dan yang terakhir, cacing bersegmen ini termasuk ke dalam klad Lophotrochozoa berdasarkan filogenetik DNA, dan lebih jauh merupakan Trokozoa (en: Trochozoans), yaitu kelompok hewan yang menghasilkan larva bersilia atau larva trokofor (en: trochophore).
Berikut ini adalah karakteristik pada sistem-sistem organ filum Annelida: [1][3][4]
- Sistem Pernafasan: sebagian cacing bersegmen, termasuk cacing tanah bernafas melalui kulit (permukaan tubuh). Akan tetapi banyak anggota Polychaeta yang bernafas menggunakan insang.
- Sistem Pencernaan: saluran pencernaan memanjang dari mulut ke anus, melewati septa, dan berada di dalam selom. Karena sudah memiliki mulut dan anus, maka sistem pencernaan ini sering disebut lengkap atau sempurna. Organ-organ pencernaan juga telah berkembang dengan baik.
- Sistem Transportasi: cacing ini telah memiliki sistem peredaran darah tertutup, artinya darah beredar melalui pembuluh darah. terdapat dua pembuluh utama, yaitu dorsal (atas) dan ventral (bawah) yang memanjang di seluruh tubuh. Pembuluh darah tersebut terhubung satu dengan yang lain pada setiap segmen.
- Sistem Ekskresi: cacing yang memiliki pembuluh darah menggunakan metanefridium untuk mengeluarkan zat sisa, sedangkan cacing yang tidak memiliki pembeluh darah menggunakan protonefridium.
- Sistem Reproduksi: cara reproduksi cacing bersegmen sangat bervariasi tergantung pada kelompoknya (kelas maupun jenis). Misalnya Polychaeta dapat bereproduksi secara aseksual dengan bertunas, Oligochaeta dapat membelah diri, mereka juga memiliki daya regenerasi yang tinggi (kecuali lintah). Secara seksual, cacing tanah bersifat hermafrodit, namun mereka masih melakukan pembuahan silang (tidak membuahi sendiri).
Klasifikasi Filum Annelida
Secara tradisional filum Annelida dibagi ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan jumlah relatif "rambut" yang terbuat dari kitin (seta) pada tubuh mereka, yaitu:
- Polychaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta banyak per segmen. Setiap segmen tubuh memiliki sepasang tonjolan berdaging disebut parapodia yang menopang banyak seta. Contoh: cacing yang hidup di laut, seperti cacing palolo.
- Oligochaeta: Cacing yang memiliki jumlah seta sedikit per segmen. Contoh: cacing tanah.
- Hirudinea: Cacing yang tidak memiliki seta dan memiliki alat penghisap. Cacing ini menghasilkan zat anti koagulan (anti pembekuan darah) dan anti pembengkakan. Contoh: lintah.
Akan tetapi penelitian filogenomik pada tahun 2011 dan analisis-analisis molekuler yang lain mengindikasikan Oligocheta adalah bagian dari Polychaeta. Begitu juga Hirudinea, yang ternyata merupakan bagian dari Oligochaeta. Hal ini membuat klasifikasi Annelida tradisional menjadi tidak sesuai untuk menggambarkan sejarah evolusi mereka.
Klasifikasi modern menurut Reese et al., menyatakan bahwa terdapat dua klad besar dari filum Annelida, yaitu: [5]
- Errantia: merupakan kelompok Annelida yang jumlahnya besar dan bervariasi, kebanyakan merupakan organisme yang hidup di laut. Seperti namanya, banyak dari hewan ini yang bergerak dari satu tempat ke tempat lain, baik dengan berenang ataupun melayang terbawa arus.
- Sedentaria: merupakan kelompok Annelida yang cenderung kurang aktif bergerak seperti Errantia. Beberapa jenis cacing ini mengubur dirinya di sedimen laut atau tanah. Lintah dan cacing tanah merupakan kelompok ini.
Contoh-Contoh Annelida
Berikut ini adalah contoh-contoh Annelida:
Kutip materi pelajaran ini:
Kontributor Tentorku, 2016, https://www.tentorku.com/cacing-bersegmen-filum-annelida/ (diakses pada 21 Nov 2024).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan?
Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.